Absennya Ragnar Oratmangoen dari skuad Timnas Indonesia untuk dua laga penting melawan China dan Jepang menjadi sorotan utama para pecinta sepak bola. Sebagai penyerang andalan Garuda, kecepatan dan naluri mencetak golnya sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, ketidakhadiran Ragnar jelas akan memengaruhi kekuatan lini depan tim di kualifikasi Piala Dunia 2026.
PSSI telah mengumumkan daftar 32 pemain yang akan memperkuat Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup C putaran ketiga. Namun, mengejutkan banyak pihak karena nama Ragnar Oratmangoen tidak masuk dalam daftar tersebut. Hal ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai alasan absennya.
Penyebab Absennya Ragnar Oratmangoen di Timnas Indonesia
Menurut Arya Sinulingga, anggota ExCo PSSI, Ragnar tidak dipanggil karena kondisi kesehatannya sedang menurun. Ia sedang mengalami gangguan kesehatan sehingga tidak dapat mengikuti pemusatan latihan dan pertandingan penting bulan Juni 2025.
“Ragnar tidak bisa dipanggil karena alasan kesehatan. Kondisinya tidak fit sehingga kami tidak mau mengambil risiko memaksakan dia bermain,” jelas Arya Sinulingga dalam konferensi pers.
Kabar ini tentu menjadi kekecewaan bagi penggemar. Namun, kesehatan pemain tetap prioritas utama. Dengan demikian, keputusan ini diambil demi kebaikan jangka panjang Ragnar dan tim.
Dampak Absennya Ragnar Oratmangoen pada Strategi Timnas Indonesia
Tanpa Ragnar, pelatih Patrick Kluivert harus mencari alternatif di lini depan. Selama ini, kemampuan dribbling dan kecepatan Ragnar menjadi senjata ampuh untuk mengacak-acak pertahanan lawan.
Kini, Kluivert akan mengandalkan Ole Romeny, Rafael Struick, dan Yakob Sayuri sebagai pengganti. Selain itu, Septian Bagaskara juga masuk sebagai opsi menjanjikan untuk memperkuat serangan.
Walau kehilangan pemain kunci, Timnas Indonesia diyakini tetap mampu memberikan perlawanan sengit. Mereka akan mengandalkan taktik dan semangat juang tinggi dari seluruh skuad.
Peluang Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Meski Tanpa Ragnar
Saat ini, Timnas Indonesia menempati posisi keempat Grup C dengan 9 poin. Mereka harus meraih setidaknya satu kemenangan dari dua pertandingan tersisa. Pertandingan pertama melawan China pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi momen krusial. Setelah itu, Indonesia akan bertandang ke Jepang pada 10 Juni 2025.
Meski tanpa Ragnar, skuad Garuda tetap optimis dan bertekad meraih hasil terbaik. Absennya Ragnar memang kerugian besar. Namun, ini juga membuka kesempatan bagi pemain lain untuk menunjukkan kualitasnya.
Dengan kerja sama dan strategi yang matang, Timnas Indonesia berpeluang melangkah lebih jauh di kualifikasi Piala Dunia 2026.