Harapan Tinggi Menyertai Kiprah Sang Juara Bertahan
Arema FC di Piala Presiden 2025 kembali menjadi sorotan. Dengan status sebagai juara bertahan dan rekor luar biasa di turnamen pramusim bergengsi ini, ekspektasi terhadap Singo Edan tentu melambung tinggi. Namun, persaingan di Grup A yang dihuni tim tangguh seperti Liga Indonesia All Star dan Oxford United akan jadi ujian sesungguhnya.
Meski sukses di turnamen sebelumnya, performa Arema di BRI Liga 1 musim lalu jauh dari kata ideal. Finis di posisi 10, mereka butuh pembuktian bahwa kesuksesan sebelumnya bukan kebetulan semata. Piala Presiden 2025 pun menjadi titik awal kebangkitan mereka.
Baca Berita Lainnya di bawah ini
Portal Berita Bola
Liburan di Indonesia Usai, Emil Audero Balik ke Italia serta Berpamitan Dengan Bahasa Sasak
Transformasi Besar di Dalam Tim: Banyak Muka Baru
Musim ini, Arema tampil dengan wajah berbeda. Beberapa pilar lama dilepas, termasuk Charles Lokolingoy—top skor musim lalu. Sebagai gantinya, manajemen mendatangkan sederet pemain asing asal Brasil seperti Paulinho Moccelin, Valdeci, Odivan, dan Yann Motta. Kombinasi teknik dan eksplosivitas dari keempat pemain ini diharapkan memberi warna baru dalam permainan Arema.
Tak hanya itu, perekrutan pemain muda lokal seperti Adi Satryo dan Razzaa Fachrezi menandakan keberanian Arema memberi ruang bagi darah segar. Mereka tak hanya jadi pelapis, tapi punya potensi mencuri perhatian dan posisi inti.
Sosok Baru di Pinggir Lapangan: Marquinhos Santos
Salah satu perubahan paling mencolok adalah di sektor pelatih. Marquinhos Santos, pelatih asal Brasil, ditunjuk untuk memimpin Arema FC di Piala Presiden 2025. Meski minim pengalaman di Asia, Marquinhos membawa filosofi sepak bola atraktif dan disiplin yang kuat.
Keberadaan banyak pemain senegara tentu membantu adaptasi sang pelatih. Namun tantangan terbesar bukan pada bahasa atau budaya, melainkan seberapa cepat dia bisa membentuk harmoni dalam tim yang mengalami banyak perombakan.
Lucas Frigeri: Tembok Kokoh yang Tak Tergantikan
Di balik semua perubahan, satu hal yang tetap terjaga adalah ketangguhan Lucas Frigeri di bawah mistar. Penampilan impresifnya di edisi 2024, termasuk menjadi penentu kemenangan lewat adu penalti, membuatnya jadi figur sentral dalam skuad.
Catatan 88 penyelamatan dan 6 clean sheet musim lalu jadi bukti bahwa Frigeri bukan sekadar kiper andal, tapi juga pemimpin di lini belakang. Keberadaannya akan sangat vital, terutama saat lini pertahanan masih dalam tahap penyesuaian.
Mampukah Arema FC Mengulangi Kejayaan?
Dengan komposisi pemain baru, pelatih anyar, dan semangat mempertahankan gelar, Arema FC di Piala Presiden 2025 berada di jalur penuh tantangan. Namun, seperti sejarah telah tunjukkan, Singo Edan selalu punya cara untuk tampil mengejutkan.
Turnamen ini bukan hanya soal mempersiapkan diri untuk Liga 1, tapi juga menjadi panggung untuk menunjukkan identitas baru Arema. Pertanyaannya: apakah mereka masih cukup buas untuk menjaga mahkota?