Kekalahan Beruntun Vietnam Picu Alarm
Kekuatan Timnas Vietnam sedang dipertanyakan. Setelah kalah dua kali dari Timnas Indonesia dan dibantai 0-4 oleh Malaysia, tekanan terhadap Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) meningkat drastis. Masyarakat dan media mulai mendesak kebijakan baru—yakni Vietnam naturalisasi pemain untuk mendongkrak performa tim nasional.
Baca Berita Bola Lainnya :
Oxford United Piala Presiden 2025: Evaluasi Performa & Harapan Baru
Kritik Tajam Media Lokal
Media Vietnam seperti Soha.vn menyoroti betapa lemahnya performa The Golden Star Warriors dalam laga-laga besar. Kekalahan di Hanoi dan Jakarta dari Indonesia, serta kegagalan tampil meyakinkan melawan Malaysia, dianggap sebagai alarm besar.
Dalam artikelnya, Soha secara tegas menyatakan bahwa Vietnam tidak bisa terus-menerus mengandalkan kekuatan lokal tanpa opsi peningkatan kualitas, terutama dalam menghadapi level Asia.
“Sudah waktunya VFF mempertimbangkan program naturalisasi pemain, terutama dari keturunan Vietnam yang bermain di luar negeri,” tulis Soha.
Dua Jalur Naturalisasi yang Diusulkan
1. Fokus pada Pemain Keturunan Vietnam
Opsi yang paling realistis dan minim kontroversi adalah memprioritaskan pemain keturunan Vietnam di luar negeri. Proses hukum lebih cepat, dan secara budaya lebih diterima publik.
Contohnya seperti Nguyen Filip yang kini membela Timnas, berhasil menunjukkan kualitas dan adaptasi cepat karena latar belakang darah Vietnam meski tumbuh di luar negeri.
2. Terbuka untuk Pemain Asing Berkualitas
Meski lebih kompleks secara hukum dan sosial, opsi kedua tetap dibuka: merekrut pemain asing murni yang punya kualitas tinggi, meski tidak memiliki hubungan darah dengan Vietnam.
Kasus Rafaelson yang kini dikenal sebagai Nguyen Xuan Son menjadi salah satu wujud eksperimen tersebut. Pemain asal Brasil ini memberi warna baru di lini serang.
Tantangan di Balik Naturalisasi
Meski tampak sebagai solusi cepat, program naturalisasi juga punya tantangan. Jumlah pemain keturunan Vietnam yang berkompetisi di liga luar negeri dengan standar tinggi masih sangat terbatas. Selain itu, proses adaptasi bahasa dan budaya kadang menjadi hambatan yang tak bisa diabaikan.
Namun, jika VFF tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin Vietnam akan tertinggal dari negara-negara tetangga yang lebih agresif membangun tim nasional, seperti Indonesia dan Malaysia.
Kesimpulan: Saatnya Bergerak Cepat
Dengan performa yang terus menurun dan tekanan dari masyarakat serta media yang semakin besar, naturalisasi pemain bisa menjadi salah satu opsi strategis bagi Vietnam. Terutama dalam persaingan berat di tingkat Asia yang menuntut kedalaman skuad dan kualitas individu.
Kini, semua mata tertuju pada langkah VFF berikutnya. Akankah mereka menjawab desakan publik atau tetap berpegang pada tradisi?